dodge tomahawk

dodge tomahawk

Tuesday 26 August 2008

pnelitian deduktif

Babie (1998: 64) menjelaskan bahwa penelitian deduktif adalah penelitian yang dimulai dengan teori-teori umum, lalu berlanjut dengan observasi untuk menguji validitas keberlakuan teori tersebut. Babbie (1998: 54) lebih jauh mengungkapkan tahap-tahap penelitian deduktif seperti terlihat pada Gambar 1.3.
Proses penelitian dimulai dengan minat, ide, atau teori. Tahap kedua adalah konseptualisasi, selanjutnya adalah tahap pemilihan metode penelitian, tahap operasionalisasi, penentuan populasi dan pengambilan sampel, observasi, pemrosesan
24
data, analisis, dan aplikasi. Tahap pertama adalah tahap memunculkan ide, minat, atau teori. Huruf-huruf pada kotak-kotak paling atas menunjukkan konsep atau variabel yang hendak diteliti, tanda panah menunjukkan hubungan antar variabel tersebut, misalnya: apa penyebab konsumen (X) membeli sebuah produk (Y).
Alternatif kedua, awal penelitian dimulai dari ide yang spesifik mengenai hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya (tanda tanya menunjukkan hubungan yang masih berupa dugaan), misalnya: menurut dugaan saya iklan yang menarik akan menimbulkan niat pembelian.
Alternatif ketiga, memahami berbagai macam teori dan menghubungkan antara satu teori dengan teori lainnya sehingga terbentuk suatu masalah, misalnya: stimulus dalam iklan dapat menimbulkan stimulus discrimination atau stimulus generalizations, kondisi tersebut akan mempunyai hubungan dengan strategi pemasaran me too atau repositioning.
Berdasarkan ketiga hal tersebut, maka tujuan penelitian dapat berupa menggali suatu minat, menguji ide tertentu (specific idea), atau memvalidasi suatu teori yang kompleks. Selain itu, ketiga hal tersebut dapat muncul kalau peneliti memahami benar bidang kajian yang hendak diteliti, misalnya memahami berbagai macam teori dan literatur-literatur lain yang menunjang. Misalnya peneliti yang hendak meneliti pengaruh iklan terhadap strategi tersebut memerlukan membaca literatur atau bertanya kepada pakar dibidangnya untuk memahami hubungan antar variabel tersebut.
Tahap kedua proses penelitian adalah konseptualisasi. Tahap konseptualisasi adalah tahap menspesifikasi semua konsep yang direncanakan untuk diteliti. Misalnya: mencari arti iklan dan niat beli secara luas, sehingga dapat diukur dengan mudah. Tahap ketiga proses penelitian adalah memilih metode penelitian. Beberapa
25
metode penelitian yang dapat digunakan untuk membuktikan hipotesis yang terbentuk dari tinjauan literatur adalah eksperimental, survey, penelitian lapangan, dan analisis isi (content analysis).
Tahap keempat proses penelitian adalah operasionalisasi variabel. Operasionalisasi variabel adalah tahap ketika peneliti menjabarkan konsep-konsep yang akan diteliti menjadi konstrak yang mudah diukur (lihat Zulganef, 2004). Operasionalisasi variabel adalah pengalihan hipotesis yang teoritis menjadi suatu kalimat atau pernyataan yang empirik. Empirik disini berarti dapat diukur dengan mudah.
Tahap kelima proses penelitian adalah penentuan populasi dan cara pengambilan sampel (sampling). Populasi adalah kelompok (umumnya orang) yang akan menjadi dasar penarikan kesimpulan hasil penelitian. Peneliti umumnya tidak dapat menelaah semua anggota populasi, oleh karenanya peneliti akan mengambil sampel yang dapat mewakili populasi tersebut.
Tahap keenam proses penelitian adalah observasi. Observasi diartikan sebagai mengumpulkan data empirik. Pengumpulan data tersebut dapat dilakukan dengan cara melalui kuesioner yang dikirimkan lewat pos, melalui sebuah tim asisten peneliti, atau melalui telepon.
Tahap ketujuh proses penelitian adalah pemrosesan data. Tahap pemrosesan data adalah mentransformasi data kedalam bentuk lain yang mudah dianalisis. Pada penelitian survey data mentah yang dihasilkan dari observasi umumnya dalam bentuk kuesioner dengan kotak cek (boxes checked), jawaban-jawaban tertulis yang harus diklasifikasikan (coding) dan ditransfer ke komputer.
Ide :
?
X 􀃆 Y
?
YA􀃆B
Teori :
A 􀃆 B 􀃆 E 􀃆F
Minat :
? 􀃆 Y
Y 􀃆 ?
C􀃆D􀃆X􀃆Y
26
Gambar 1.3. Proses Penelitian
Sumber: Babbie, 1998: 106
Observasi:
Mengumpulkan data untuk analisis dan interpretasi
Pemrosesan data:
Transformasi data yang dikumpulkan menjadi berbentuk yang dapat dimanipulasi dan dianalisis
Analisis:
Menganalisis data dan menarik kesimpulan
Konseptualisasi:
Spesifikasi arti dari konsep-konsep atau variabel-variabel yang akan diteliti
Operasionalisasi:
Bagaimana kita akan mengukur variabel-variabel yang diteliti
Pemilihan metode penelitian:
Eksperimen
Survey
Field research
Content analysis
Existing data research
Comparative research
Evaluation research
Populasi dan Pengambilan Sampel (Sampling):
Siapa yang akan dijadikan dasar untuk penarikan suatu kesimpulan? Siapa yang akan diobservasi untuk tujuan pengambilan kesimpulan tersebut
27
Tahap kedelapan proses penelitian adalah analisis. Tahap analisis adalah tahap menginterpretasi data yang terkumpul supaya dapat menarik kesimpulan berdasarkan ide, minat, atau teori yang mendasari penelitian. Tahap kesembilan proses penelitian adalah tahap aplikasi. Langkah terakhir peneliti tersebut adalah mengkomunikasikan hasil penelitiannya, sehingga dapat dinilai atau ditelaah oleh peneliti lainnya, atau digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penelitian tersebut. Komunikasi hasil penelitian umumnya melalui laporan penelitian yang berisi latar belakang penelitian, bagaimana peneliti tersebut melakukan penelitian, dan penemuan yang diperoleh peneliti.
Tahap-tahap proses penelitian yang dikemukakan oleh Babbie (1998: 106) di atas tidak jauh berbeda dengan tahap-tahap penelitian yang dikemukakan oleh Swan dan Martin (1994). Swan dan Martin (1994) mengungkapkan bahwa proses penelitian terdiri dari pemahaman teori, pemahaman terhadap setting dan proposition, dan pemahaman terhadap testable hypothesis. Swan dan Martin (1994) lebih jauh mengungkapkan bahwa dalam melakukan penelitian diperlukan keahlian mengintegrasikan seperti yang terdapat pada bidang filsafat ilmu, aplikasi metode-metode penelitian seperti yang terlihat pada bidang statistik, dan memahami inti permasalahan (substantive topic) sesuai dengan bidang ilmu yang ditekkuni oleh si peneliti.
Filsafat ilmu diperlukan untuk memahami bahwa teori, topik penelitian, pengukuran, dan metode penelitian adalah bagian-bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah proses pengembangan ilmu pengetahuan secara keseluruhan. Penerapan aplikasi metode-metode penelitian, terutama statistik diperlukan untuk menjembatani pembuktian hipotesis dengan kondisi empirik, dalam arti teori yang dikembangkan oleh peneliti dalam bentuk hipotesis dibuktikan secara empirik menggunakan alat statistik. Sedangkan pemahaman terhadap inti permasalahan diperlukan untuk
28
menginterpretasikan hasil pembuktian berdasarkan aplikasi metode penelitian (Swan dan Martin, 1994).

No comments: